Jumat, April 13, 2012

Tugas Bahasa - ESAI


PERNIKAHAN DINI


ESAI

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas dari
Bapak Ading Rochendy, S.Pd., M.Pd., selaku Guru Mata Pelajaran
Bahasa dan Sastra Indonesia
Disusun oleh:
                                                        Yayang Deta Mey Mareta
                                                        Kelas:
                                                        XII IPA 2
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 BANTARUJEG
Jalan Siliwangi No. 119 Bantarujeg, Majalengka 45464
2012

Early Marriage?? Say NO to it!!
“Kenapa sih kamu kok kayaknya merasa kudu menjalani aktivitas pacaran?”
Ayo, yang merasa melakukan perbuatan dosa ini tolong jawab, J
tapi dalam hati masing-masing.
(emang dengerinnya gimana?)
Pengen kenal lebih dekat? Pengen ada teman ngobrol untuk curhat? Agar bisa disebut laku? Pengen nyari suasana baru? Atau apa sih yang diinginkan mereka?
Tapi yang pasti, pacaran udah menjadi gaya hidup remaja.
            Bener, kayaknya kalo nggak melakukan itu takut dianggap kuno, ngeri kalo dianggap kuper, alergi kalo mendapat sebutan nggak laku, minder kalo digelari anak yang punya kelainan jiwa. Wah, pokoknya banyak banget sebutan yang sengaja terus diciptakan supaya remaja ikutan dengan gaya hidup Jahiliyah ini. Maka jangan heran bila semua media massa memberikan gambaran yang dibutuhkan dan harus dijalani kaum remaja, dan pacaran adalah salah satunya. Pokoke, kalo nggak pacaran, nggak gaul deh!!. Kalo nggak rendezvous, nggak seru. Aduh, kontan aja teman remaja yang tekor iman bisa langsung percaya dengan pameo ini. Gaswat bin bahaya, kawan…
            Nah, kalo udah ada masalah MBA?? Pastinya saling menyalahkan antara cewek or cowok,bahkan ngajak-ngajak ortu, tentu itu nggak kena dong. Sebab, justru masalah utamanya adalah aktivitas pacarannya itu. Jadi, yang udah bikin sengsara kamu-kamu itu berawal dari pacaran. Dengan kata lain, pacaranlah biang keladinya. Jadi yang kudu dituduh adalah budaya jahiliyah ini. Akibat tradisi inilah hubungan antara pria dan wanita menjadi rusak, tak lagi bermakna dan nggak sakral.
            Apa kamu mau ikut-ikutan gaya hidup remaja Barat yang liar bin binal? Perlu kamu tahu, bahwa anak gadis di sana, pada usia 17 yang belum juga dapat pacar, bokap-nyokap’nya resah. Maka tak usah kaget atau heran, kalo mereka kemudian diberikan kebebasan oleh bonyoknya untuk bergaul dengan teman pria mereka dengan sesuka mereka. Yang penting jangan mengkonsumsi narkoba atau berbuat kriminal. Kalo gaul bebas boleh-boleh saja. Buktinya? Mereka malah memberikan jalan. Di televisi, dalam film-film, koran, majalah, tabloid, dan di kehidupan nyata, “all contain elements of promiscuity and sex.”
            Dengan begitu, angka seks bebas di negara yang emang membiarkan terjadi begitu terbukti tinggi. Sebagai contoh, dari data yang didapat PBB mengatakan bahwa lebih dari 80% siswa SMU di Cina pernah melakukan hubungan seks bebas. Celakanya lagi, mereka menganggap bahwa hal itu adalah hal yang biasa. Malah ada yang menyetujui hubungan itu. Menurut hasil survei PBB ada 30,4% yang setuju dengan seks bebas dan 47,8% yang berpikir hal itu bisa dimaklumi. Nah, lho! K
            Itu bisa terjadi bila hubungan antara dua lawan jenis ini begitu dekat dan lengket. Sebab, nggak mungkin terjadi hal begituan bila hubungannya terjaga dengan benar dan baik. Sementara dalam pacaran, kamu tahu sendiri kan bagaimana aktivitasnya? LIAR! Begitulah gambaran perbuatan yang nyerempet-nyerempet dengan perzinaan. Dan sudah jelas bahwa aktivtas z-i-n-a  itu adalah haram. Firman Allah Swt; yang artinya:
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS al-Isrâ [17]: 32)
            Kawan, dalam ajaran agama kita telah diatur dengan jelas, bagaimana seharusnya kita bersikap dan bertingkah laku. Tentu supaya kita selamat di dunia dan di akhirat. Jadi sebetulnya, nikah dalam usia dini lebih baik ketimbang Married By Accident. “Nikah” ibadah, “gaul bebas” maksiat. Namun, bila kamu masih belum mampu memenuhi syariat2 nikah, lebih baik hindari pacaran, seringlah berpuasa, dan fokus belajar.
            Pernikahan Dini emang mewakili banget kehidupan remaja. Khususnya ketika remaja yang bergaul bebas terlanjur hamil. Sementara untuk melakukan aborsi takut, udah gitu kebetulan “gacoan”nya mau bertanggung-jawab untuk menikahinya—meski dengan paksaan. Akhirnya yaa, memilih membesarkan calon anaknya meski dengan menyandang status MBA.
            Memang benar, hal yang paling menakutkan bagi remaja dalam pergaulan bebas mereka adalah masalah kehamilan dan penyakit menular. Sehingga, saat pacaran mereka selektif banget dan ketat supaya nggak terjadi apa yang disebut dengan kehamilan atau tertular penyakit seksual. Tapi teman remaja lupa, bahwa akar masalahnya justru aktivitas pacarannya itu. Coba, dua insan berlainan jenis yang sedang dimabuk asmara, pasti pengennya deket-deketan aja. Dan bila ada kesempatan, langsung bikin janji untuk ketemu. Kalo udah begitu, jangan harap kamu bisa mengendalikan diri. Ujungnya? Hubungan “luar-dalam” pun tak mustahil bisa kamu jalani. Ih,naudzubillahi mindzalik.
            Untuk kawan2, inget!! Semua ada dampak positif or negatifnya, termasuk menikah dini. Dan kebanyakan dampak negative akan menimpa kita-kita, Sista. Contohnya aja, ga bisa bebas main-main lagi, kegiatan school kita terhambat, belum lagi masalah penyakit yang akan menyerang rahim kita. Buat para Agan-agan, kalian juga harus ekstra kerja keras untuk membiayai kehidupan isteri dan anak kalian kelak. Dan bahkan, perceraian pun bisa terjadi. Karena faktor emosi kita-kita yang belum stabil.
            Sebagai remaja yang berpendidikan, seharusnya kita tau mana yang terbaik buat diri kita masing-masing. Walaupun maksa kudu pacaran, usahakan lakukan kegiatan-kegiatan positif, jauhi kesempatan2 yang menjurus ke arah sana.
            Rusaknya kehidupan remaja nggak murni salah remaja. Remaja hanya korban dari kerusakan sistem kehidupan saat ini. Tinggal gimana caranya kita me’manage masa pubertas kita-kita dengan baik.
Select The Best.. Sist, Gan! And consider for the future..J

1 komentar: